Loading
cover

We Invite You To the Wedding of

Farha & Husni

Wedding
Passport

Farha & Husni

We are getting married!

00

Days

00

Hours

00

Mins

00

Secs

Save the Date

Bride & Groom

We’re getting hitched! And we’d be delighted if you could join our wedding!

Wedding Invitation

Forever

Farhati Qurrotu A'yun

Putri ketiga dari

(Alm.) Sigit Triyono

&

Nurhayati

Muhammad Husnir Rahman

Putra ketiga dari

Joko Sulistiyanto

&

Lailatul Qodriyah

Tentang kita, dan doa yang berwujud selamanya.

—Awal dari akhir senandika rasa, atma, dan asa sepasang manusia.

 

Juni ke-18 ku, saat kita pertama bersua. Ingatkah Tuan?

Jumpa kali pertama yang dingin, kamu yang tidak acuh, enggan. Ingatkah Tuan?

Kamu, Tuan, yang tak pernah terlintas dibenak akan bersilang takdir dalam angan.

Kepada kamu, Tuan, tambatan hati asmaraloka abadi milik saya seorang. Tanpa rintangan.

 

Kepalang menarik tentang bagaimana semua ini bermula.

Rangkaian perjalanan dan tali merah yang tak disangka akan bermuara, kepada Kamu, satu-satunya, Tuan. Tak ada bandingannya.

Puluhan bulan berhubungan, 761 km jarak yang terpatri dan nyata.

Halai-belai yang kita lalui bersama semakin meyakinkan diri, bahwa,

Kamu, Tuan, serendipiti yang selama ini di-amini.

Yang ditanya-tanya, kini adalah kamu jawabnya.

Tuan, bisakah? berjanji,

Semoga untuk senantiasa.

 

Kepada Tuan yang kini telah sudi untuk singgah,

kiranya akan selalu sungguh.

Puan

 

;

 

Semua bermula dari jumpa tanpa rencana,

siapa akan sangka bagaimana takdir bekerja?

Kamu yang asing, lambat laun menjadi bara anala asmara.

Puanku, ingatkah kamu? candaan ringan diantara kita dan kawan-kawan?

Tak terasa resmi sudah menjadi kenyataan

.

Tahukah kamu, Puan? Hari berganti, bulan terlewati,

dengan dama yang menggema, dan tekad milikku

kian berani berikrar kamu satu-satunya dayita.

Huru, hara, haru, meliputi perjalanan kita.

Dengan syukur yang semakin kudekap, dan harsa yang tak akan hirap,

tentang bagaimana kelak, niscaya doa berbisik dan bersungguh,

terikat sakral tali perak, terjalin tanpa rapuh.

Bersama. Selamanya.

Ya?.

 

Kepada Puan, dalam ekspektasi yang seyogyanya, ketahuilah,

bahwasanya membersamai langkahmu, Puanku, bukan sebuah harapan,

namun berwujud doa dalam sujudku.

Setiap waktu.

Tuan.

 

 

"Apa yang kamu lihat tentang masa depan?"

"Secara garis besar seperti kemajuan teknologi atau—."

"Secara kamu pribadi!"

"Mungkin aku sudah menyelesaikan studiku—jangan tertawa, aku sungguhan.

Mungkin aku sudah memajukan usahaku"

"Amin, ada lagi?"

"Mungkin,

Aku sudah bersama kamu."

Live Streaming

Susunan Acara Live Wedding

08.30 - Acara Pernikahan

Live Wedding

Silahkan menonton melalui YouTube Live mempelai untuk menyaksikan serangkaian acara pernikahan secara Live.

Thank You

Terima kasih sudah bergabung di acara Wedding kami.